Kisahnya, ketika senin pagi mau balik ke Semarang dari Solo, kebetulan hari ini si ‘Bebek suntik’, ku istirahatkan, aku mengendarai jazz silper ku. Berhubung senin pagi biasanya jalanan rame, mau gak mau harus selap-selip biar waktu tempuh gak kelamaan. Termasuk menyalip si truk-gambot-yang-jalannya-super-lelet-di-lajur-kanan-pula. Padahal marka jalan sedang double-straight, alias garis utuh membujur ganda. Pertama emang cuek aja, selang beberapa kilometer, tepatnya di daerah Tengaran, ada polisi cuek-bebek berdiri di badan jalan, kukasih high beam, dia gak juga minggir, malah ia menyuruhku menepi. Awalnya parno juga, akhirnya baru nyadar, ternyata gara-gara menyalip di double-straight itu.. Gila aja, jarak nya udah beberapa kilometer gitu… mesti ada yang mulutnya ember, tukang lapor.
“Selamat Pagi.. Bisa lihat surat-suratnya?”, kata polisi tersebut. Kuserahkan STNK yang jadi satu dengan gantungan kunci mobil.
“Bisa ikut ke Pos?”, kata polisi memaksa.
Apess.. mana cuman bawa uang 50ribu.. belom beli bensin 😦 . Kemudian Pak Polisi tadi meminta SIM ku, kuberikan sekaligus dengan SIM C nya, siapa tau diperlukan (padahal sih nggak ngaruh). Tak berapa lama, Pak Polisi tadi memberikan kembali SIM dan STNK ku.
“Mau ke Semarang ya Mas?”, tanya Pak Polisi tadi dengan tersenyum sembari mengembalikan surat-surat berharga.
Kaget lah, yang pada awalnya tadi ketus nanya, tampang serem.. sekarang jadi murah senyum..
“Oh, iya Pak, mau Kuliah. Gimana Pak, ada yang tidak beres dengan surat-suratnya?”, tanyaku keheranan.
“Oh, nggak, baik-baik, saja. Lain kali, kalau ada marka ganda, jangan dilanggar ya..”, balasnya.
“Iya Pak, Maaf, soalnya nyalip tronton, biar cepet”
“Lain kali jangan diulangi lagi. Bapak sedang dinas di mana? di Polda?”, tanya Pak Polisi
Waks… baru ingat.. ternyata Alamat di SIM ku bukan alamat rumahku, melainkan “Asrama Polisi Manahan Surakarta”. Ya.. ketika itu dititipin bikin pd tahun 2003, Tapi meski dititipin, tetep tes juga, cuman alamatnya biar masuk Surakarta aja, soalnya alamat rumah cuman beda beberapa langkah dari batas kota 🙂
“Oh, Enggak Pak, Bapak lagi Di Solo”, jawabku sambil ngakak dalam hati. Padahal Bapak ku sama sekali bukan orang kepolisian..
Iyalah, bayangin aja, mungkin hanya Polisi dengan jabatan tinggi yang bisa ngasih anaknya bawa mobil sampai keluar kota. Sampai-sampai Pak Polisi tadi sampai segan kepadaku.
Akhirnya Aku melangkah keluar Pos dengan tersenyum geli. Tidak percaya yang barusan terjadi.. Sayangnya SIM itu akan berakhir tahun depan, jadi gak punya SIM sakti lagi..
Ada kejadian aneh lagi, rejeki mungkin..
Malam sebelumnya.. Minggu malamnya, secara gak sengaja, ketika sedang berada di lampu merah, tak sengaja aku menoleh ke arah kanan, guess what?
(*PERHATIAN: kata-kata berbau pornografi,
select with cursor to read) –>[ nɾɐq ıʇuɐƃ ƃuɐpǝs ɐʇıuɐʍ ƃuɐɹoǝs ʇɐɥılǝɯ nʞɐ]
di dalam mobil di bagian penumpang depan, lampu kabin dinyalakan, tentu saja kelihatan jelas bagian atas tubuhnya.. Dan ternyata dia sadar kalau ku perhatikan, ia segera mematikan lampu kabinnya. Dag..dig..dug juga, takut cowoknya nyamperin.. Setelah lampu hijau menyala, aku segera tancap gas meninggalkan mobil tersebut dan masih mengamati dari spion apakah mobil tadi mengejar atau tidak. Fhuihh..
::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
[Tips], [Tips2]
met gabung di loenpia..!!!!!
ikut kopdar ya bos..???
keyen2 …
mau donks …
SIMKu alamatnya mangkubumen je 😦
Itu tanda polisi lalu lintas bego 😀
met menjalankan ibadah puasa…
Hihihi… nah itu kadang bikin sebel, klo kenal aja pasti di bebasin dech! klo enggak pasti di resein :(( kenjamnya polisiiii
wakakakakak
dulu aku juga pernah dari bgr ke bandung
trus ke tilang
eh langsung minta map dan di balikin
ternyata STNK an Ki Gendeng Pamungkas …
hihih takut deh polisi nya
wakakakakkk…lucu nih postingan 😀