Gambar di samping ini di ambil pas Blogwalking ke tempatnya dLa. Sampe di bikinin Petisi segala… Emang bapak2 di ‘atas’ sono mau peduli? menurut ku nggak deh.. kecuali rame2 ke DPR, trus umumin URL nya itu.. itu pun klo d tanggepin.. Tapi bukan berarti mematahkan semangat para pejuang ‘Pro&Kontra Playboy Indo’ lho ya.
Malah menurutku, klo pun, seandainya, andaikata jadi di terbitin Maret mendatang, klo anda menentang, g usah beli, atopun anda misalnya seorang model yang ditawarkan oleh Playboy, ya jangan di terima. Atau misalnya anak2 anda(yang udah punya anak), awasi mereka, jangan sampe menyentuh majalah tersebut, ingat di ‘awasi’, jangan hanya di beri peringatan ato nasihat.. gw tau bagaimana anak2 jaman sekarang.. di depan Ortu polos, seolah2 g tau yang ‘begituan’, tapi d belakang ortu malah jago/master (Gw juga dulu gitu.. tapi gw sadar.. gw udah dewasa.. harus tau mana yg baik dan mana yg buruk. Akhirnya ngaku ke ortu).
Klo orang lain beli? ya itu urusan dia.. Tapi mungkin cukup dengan motto “Jangan beli Playboy!”, dapat sedikit banyak mempengaruhi orang2 yang pro (setuju) dengan penerbitan Playboy Indonesia.
Masih ingat Tiara Lestari ? yang pernah menjadi sampul Playboy Edisi Spanyol, trus Penthouse edisi Thailand dan Belanda. Bukan nggak mungkin ia akan menjadi ‘First Cover’ ato setidaknya penghias salah satu halamannya..
Dalam Blognya, ia menuliskan:
If Playboy Indonesia ask me to be on the first cover, I will humbly decline such request.
Di lain kesempatan, ia juga meluncurkan sebuah blog, untuk kalangan pers. Dalam blog tersebut, di kutip :
“Secara pribadi, saya melihat bahwa Playboy adalah sebuah majalah yang luar biasa dan terbukti mampu menjadi leader di antara media serupa di dunia. Meskipun di masing-masing negara Playboy menawarkan sentuhan konsep yang berbeda, namun menurut saya esensi kontennya tetaplah menyajikan materi yang mayoritas hanya diperuntukkan bagi pria dewasa yang apabila diukur dengan karakter bangsa ini tentulah tidak sesuai,”
Cewek yang kebetulan asalnya sama dengan daerahku itu, Solo (meskipun belum pernah tau dimana daerah tempatnya bermukim), mengakui bahwa Playboy nggak sesuai untuk konsumsi orang2 Indonesia. Sebagai komitmennya, ia dengan tegas tidak akan berpose demikian (seperti Playboy edisi Spanyol) dan hanya menerima pemotretan dengan konsep elegant. Tapi mungkin nggak kalo Tiara jadi ‘Obyekan’ si Playboy?
Mengenai kemungkinan foto-fotonya akan tampil di Playboy Indonesia, Tiara menyatakan bahwa bukan kapasitasnya untuk menjawab. Sebab, hal tersebut menjadi kewenangan Playboy Indonesia sepenuhnya. “Mengingat Playboy di suatu negara bisa mengambil foto dari Playboy negara lain tanpa harus ada izin dari saya, maka kemungkinan itu barangkali ada dan secara aturan saya tidak bisa melarangnya.
“Tapi kan yang kayak gini bukan hanya Playboy yang pertama.. banyak yang udah mendahului seperti… ya taulah.. belum pernah di tanggapi se-serius ini?” Secara bercanda, kutanggapi begini : “Pernah ingat semboyan beberapa tahun lalu? yang bunyi nya ‘Cintai Produk Dalam Negri’… yang berarti semboyan itu sukses di terapkan”
Liat aja nanti.. ingat.. “Jangan beli Playboy!”
(Sumber: Blognya Tiara, dLa, Tiara Lestari’s press info)